REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi yang menjadi korban aksi 22 Mei 2019 masih mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Polri. Kepala Bidang Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri, Komisaris Besar Polisi Yoyok Witarto mengatakan terdapat 29 anggota polisi mendatangi RS Polri.
"Ada 65 orang yang datang ke RS Polri, 29 di antaranya adalah anggota polisi. Dari 29 tersebut, 19 di antaranya dirawat inap dan 10 menjalani rawat jalan," ujar Yoyok di Gedung Promoter, RS Polri, Jakarta, Rabu (29/5).
Sampai saat ini, Dia menjelaskan, masih terdapat tiga anggota polisi yang masih dirawat dari 19 yang dirawat inap. Yoyok mengatakan, terdapat beberapa faktor yang membuat mereka belum bisa dipulangkan.
Pertama, dikarenakan cedera yang dialami di bagian kepala, sehingga membuat mereka merasa trauma. Kedua, ada yang mengalami patah tulang di bagian lengan sehingga membutuhkan proses penyembuhan yang cukup lama.
Dari ketiga korban tersebut, kata Yoyok, Wakapolsek Jatinegara AKP Agus Sumarno yang dinilai mengalami luka paling parah. "Jadi kondisi yang parah ada salah satunya itu Wakapolsek Jatinegara, patah tulang di daerah rahang, kemudian ada beberapa giginya yang patah, beliau sudah dilakukn tindakan operasi," ujarnya.
Dia mengakatan, polisi yang menjadi korban kerusuhan aksi 22 Mei mayoritas disebabkan lemparan baru dari masa aksi. "Diserang massa, kena lemparan batu," ungkapnya.
Sedangkan, saat ditanya terkait korban yang berasal dari kalangan masyarakat, Yoyok enggan memberi penjelasan secara terperinci. Dia hanya menjelaskan jumlah korban yang dirawat di RS Polri.
"Ya ada masyarakat (yang datang ke RS Polri), kemarin ada 31. Pokoknya ada 14 orang yang masih dirawat sampai sekarang," unggkapnya.
http://bit.ly/2WwAKXq
May 29, 2019 at 06:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "19 Polisi Korban Kerusuhan Aksi 22 Mei Dirawat di RS Polri"
Post a Comment