REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Pertandingan final Liga Europa tidak lama lagi akan tersaji pada Kamis (30/5) malam dinihari pukul 02.00 WIB. Dua klub elite Inggris, Arsenal dan Chelsea, akan saling bertarung di partai puncak tersebut.
Bicara pengalaman mentas di laga final, Arsenal dan Chelsea sama-sama telah merasakan panasnya atmosfer pertandingan puncak Liga Europa. Namun, the Blues bisa dikatakan lebih difavoritkan karena pernah menjuarai trofi itu pada musim 2013 usai mengalahkan Benfica 2-1 di Stadion Johan Cruyff.
Sementara, Arsenal harus puas dengan menempati posisi runner-up setelah kalah dari di partai final 2000. Bertemu klub Galatasaray asal Turki, pasukan Meriam London menyerah 1-4 dalam adu penalti setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Pada laga malam nanti, Chelsea diprediksi tidak akan diperkuat gelandang tengah N'Golo Kante. Pemain asal Prancis mengalami sedikit masalah pada lututnya.
''Kami akan mencoba pada detik terakhir untuk memulihkannya, setidaknya untuk sebagian permainan,'' kata pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, seperti dilansir Football Italia, Rabu (29/5). ''Karena kami sedikit ketat di lini tengah, tetapi saat ini kami tidak memiliki jaminan.''
Sarri pun mengingatkan pemainnya agar mewaspadai serangan balik Arsenal. ''Kami tahu Arsenal sangat berbahaya saat melakukan serangan balik. Jadi, malam nanti akan menjadi pertandingan yang sulit,'' ujarnya.
Sarri menilai pemainnya secara mental telah datang dengan cara yang benar. Permainan malam nanti dinilainya sangat penting karena bisa menyempurnakan perjalanan Chelsea musim ini menjadi musim yang luar biasa.
http://bit.ly/2QvKSu4
May 29, 2019 at 08:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arsenal-Chelsea Sama-Sama Pernah Merasakan Atmosfer Panasnya"
Post a Comment