REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi simpatik membagi takjil berbuka puasa pada Rabu, (29/5) di empat titik yaitu Monas, bundaran HI depan gedung Bawaslu, dan depan gedung KPU. Tujuan kegiatan ini menyampaikan pesan perdamaian untuk persatuan bangsa di tengah gejolak politik pasca-pemilu.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, menyebut pemilihan keempat titik karena dianggap strategis. Sehingga takjil yang dibagikan akan tepat sampai ke masyarakat.
"Pertama bahwa kami melihat situasi bangsa bagaimana anak bangsa bersama hari ini dengan tema 'Muda Bergerak ke Masyarakat’. Total ada 3.000 takjil yang kami bagikan," katanya pada wartawan.
Sunanto menyampaikan pembagian takjil sekaligus menyerukan pesan persatuan. Khususnya dalam menyikapi situasi pasca Pilpres. Dia menyayangkan aksi unjuk rasa berujung kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei. "Ini bagian dari upaya kami bahwa cara kebencian harus dihapuskan, harus ditangani tanpa kekerasan," ujarnya.
Sunanto menekankan aksi unjuk rasa damai mesti mendapat dukungan karena bagian dari berdemokrasi. Sedangkan bagi perusuh yang menyusup dalam aksi unjuk rasa mesti ditindak tegas.
"Bagi penyusup tindakan harus diambil. Perusuh kami kutuk keras. Itu menodai masyarakat yang sampaikan aspirasi," ucapnya.
Diketahui, dalam pembagian takjil itu, masyarakat tidak sungkan mengambil atau mendatangi pembagi takjil. Selain masyarakat umum, aparat kepolisian yang berjaga turut mendapat manfaat dari takjil yang diberikan.
http://bit.ly/2XbuWzT
May 29, 2019 at 07:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pesan Perdamaian dari Bagi Takjil Pemuda Muhammadiyah"
Post a Comment