REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan bisnis remitansi sekitar 33 persen dari volume remitansi sekitar Rp 7,5 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 10 triliun pada tahun ini. Sehingga pendapatan dari biaya komisi remitansi juga dapat bertumbuh sekitar 22 persen.
Untuk mencapainya, BTN berkolaborasi dengan berbagai pihak. Terbaru, BTN menggandeng PT Money Gram Payment Systems Indonesia (Money Gram). Fasilitas remitansi yang disediakan Bank BTN bersama Money Gram saat ini adalah layanan penerimaan dana tunai di 853 Kantor Cabang Bank BTN.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono menyampaikan saat ini kerja sama dengan Money Gram fokus pada layanan incoming transfer. Agar memberikan kemudahan khususnya bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri agar dapat mengirimkan uangnya ke Indonesia.
"Tahap selanjutnya adalah penyediaan layanan outgoing transfer bagi para ekspatriat yang akan mengirimkan uang ke negara asalnya," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/5).
Penandatangan kerja sama telah dilaksanakan sejak 27 Desember 2017 namun baru tahun ini, implementasinya menyeluruh di semua cabang. Tujuan kerja sama meliputi memperluas jaringan bisnis Bank BTN dalam ruang lingkup internasional, juga menambah sumber fee based income.
Pendapatan dari komisi ini diperoleh dari layanan penerimaan dan keuntungan atas selisih nilai tukar mata uang, cross selling dengan produk lainnya dalam mata rantai bisnis remitansi dan lain sebagainya.
Berdasarkan data Bank Dunia, diperkirakan sejumlah 8,9 miliar dolar AS pengiriman uang masuk ke Indonesia pada tahun 2018. Kemudahan transaksi diharap bisa menjadi stimulus pertumbuhan remitansi. Dengan kerja sama ini dana akan siap diterima dalam waktu 10 menit setelah transaksi pengiriman dilakukan.
http://bit.ly/2Mgyv6Q
May 29, 2019 at 07:01PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BTN Targetkan Bisnis Remitansi Tumbuh 33 Persen"
Post a Comment