IZI dan Pertamina Retail Bagikan 100 Paket Tas Sekolah

Paket tas berisi alat tulis menulis untuk anak yatim.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Badan Dakwah Islamiyah (BDI) PT Pertamina Retail menggelar kembali kegiatan santunan kepada anak yatim bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Setidaknya ada 100 paket tas yang dibagikan dalam kegiatan tersebut, dan kegiatan ini merupakan rangkaian dalam program bertajuk ‘Program to Program’.

Kegiatan ini sebenarnya rutin dilakukan BDI PT Pertamina Retail setiap bulan Ramadan tiap tahunnya. “Tahun lalu dilaksanakan di SPBU wilayah Tangerang. Kali ini, giliran wilayah Bekasi,” kata ketua BDI Pertamina Retail, Mustawan Kamil, dalam keterangan tertulisnya.

Kegiatan santunan itu, menyediakan 100 paket tas yang isinya adalah alat tulis-menulis diperuntukkan untuk anak-anak yatim yang hadir. Kerjasama BDI PT Pertamina dan IZI ini sekaligus untuk memeriahkan bulan Ramadan tahun ini, dengan kegiatan edukasi zakat pendapatan kepada users SPBU Pertamina di Jakarta – Banten – Jawa Barat.

Apalagi, Ramadhan tahun ini bertepatan dengan bulan Mei yang merupakan peringatan Hari Pendidikan. “Alhamdulillah, kerjasama IZI dengan PT Pertamina Retail baru disepakati bulan lalu, dan sampai saat ini sudah berjalan dengan baik,” kata Mustawan.

SPBU Bekasi milik Pertamina yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Barat itu, makin terasa khusyuk dengan wejangan dari ustad Nana Supriatna. Sebelum adzan Maghrib berkumandang, beliau mengingatkan kembali khususnya kepada para anak yatim untuk mengisi Ramadan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi penerus bangsa yang berdayaguna.

Kegiatan santunan BDI PT Pertamina Retail bersama anak yatim berlangsung dengan lancar, dengan pembagian 50 paket tas diberikan kepada anak-anak yatim, mulai dari TK hingga SMA. Sebagai simbolis, Mustawan menyerahkan paket tas kepada salah seorang anak yatim bernama Rangga Adi Saputra.

Kemudian dalam jangka waktu dekat ini, 50 paket lainnya akan terdistribusi di SPBU Pertamina wilayah Jakarta lainnya, pada acara santunan berikutnya.

Let's block ads! (Why?)