REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin, resmi meluncurkan program Kampung Zakat di Sumurbatu, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (6/4). Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengimplementasikan sejumlah program pemberdayaan mustahik di Kampung Zakat tersebut.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Fuad Nasar, memaparkan pihaknya menyerahkan bantuan percontohan Dirjen Bimas Islam untuk lima masjid, lima mushala, lima majelis taklim, dia ormas Islam. Juga ada program rehab Kantor Urusan Agama (KUA), 200 eksemplar Alquran, serta 500 paket alat shalat untuk warga.
“Program ini bertujuan membangun masyarakat yang mandiri dan kuat. Ini program komprehensif yang mencakup berbagai sektor di antaranya mencakup ekonomi, pendidikan, dakwah, kesehatan dan sektor sosial kemanusiaan,” ujar Fuad dalam keterangannya, Sabtu (6/4).
Menurut Fuad, dengan sinergitas antarlembaga-lembaga pengelola zakat, maka penanganan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia bisa tecapai. Apalagi program ini, melibatkan banyak pihak, di antaranya pemerintah pusat melalui Kemenag, Baznas, asosiasi lembaga amil zakat serta tidak lepas juga dari peran serta pemerintah daerah.
“Untuk itu, perlu perhatian dan konsentrasi semua pihak guna mendorong dan mensukseskan program monumental ini,” kata Fuad.
Sementara itu, Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru, menyebutkan Baznas sangat terlibat dalam pelaksanaan program Kampung Zakat. Bahkan, tutur dia, Baznas menjadi koordinator bagi pelaksanaan program Kampung Zakat di beberapa daerah seperti di Bengkulu.
“Pengelolaan yang di sana itu kami yang koordinasikan, Baznas pusat, Baznas daerah, dan beberapa lembaga amil zakat untuk membangun sebuah kampung yang diberdayakan melalui program-program zakat,” ujar Randi.
Randi menjelaskan dalam rangka menyukseskan program Kampung Zakat, Baznas menurunkan sejumlah tim. Antara lain, layanan kesehatan oleh Rumah Sehat Baznas (RSB), pemberian 300 paket makanan sehat oleh Layanan Aktif Baznas (LAB), pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) oleh Baznas Tanggap Bencana (BTB).
“Ada juga Lembaga Beasiswa Baznas (LBB) dan penampilan pencak silat oleh siswa-siswi Sekolah Cendekia Baznas (SCB),” kata Randi.
Menurut dia, kegiatan yang dihadiri 700 peserta dan diramaikan booth BAZNAS dan lembaga amil zakat (LAZ) tersebut, menghadirkan produk mustahik binaan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) dan Zakat Community Development (ZCD).
“Tahun ini Kementerian Agama didukung Baznas menargetkan peluncuran tujuh titik Kampung Zakat. Dan yang ada di Bekasi ini adalah pertama pada 2019,” ucap Randi.
http://bit.ly/2G5Fg6l
April 07, 2019 at 12:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Baznas Berdayakan Mustahik Kampung Zakat Bantargebang"
Post a Comment