![](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/kepala-pusat-data-informasi-dan-hubungan-masyarakat-badan-nasional-_190422172115-562.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kabar duka datang dari keluarga besar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dikabarkan meninggal dunia pada Ahad (7/7) dini hari.
Kepergian peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 itu dilepas duka oleh kolega dan kawan-kawan. Tak terkecuali dari lingkungan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Ketua MDMC Budi Setiawan mengatakan, seluruh elemen bangsa kehilangan sosok pejuang dengan wafatnya Sutopo.
Menurut Budi, almarhum yang akrab disapa Pak Topo itu memberi teladan tentang profesionalitas dan kerja keras. Dalam keadaan sakit saja, lanjut dia, Pak Topo tetap berupaya menyampaikan pelbagai informasi seputar situasi kebencanaan nasional secara cepat dan akurat. Budi merasa, hal itu mencerminkan pribadi almarhum yang mementingkan urusan publik di atas kepentingan sendiri.
Apalagi, di zaman kini ketika arus informasi mengalir begitu deras. Masyarakat dapat mengalami simpang siur berita tentang bencana.
Pak Topo, lanjut Budi, selalu hadir untuk menyampaikan berita-berita kebencanaan secara lugas, tepat, dan bernas. "Semoga beliau meninggal dengan husnul khatimah dan kita yang ditinggalkan dapat melahirkan 'Pak Topo-Pak Topo' baru," ujar Budi Setiawan kepada Republika, Ahad (7/7).
Perjuangan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho melawan penyakit akhirnya berakhir. Sutopo wafat di rumah sakit di Guangzhou, Cina pada Ahad (7/7) dini hari waktu setempat.
Sebelumnya melalui akun Instagram pribadinya, Sutopo mengaku berangkat ke Guangzhou pada 15 Juni 2019 lalu. Ia mengunggah video suasana bandara disertai keterangan di bawahnya.
https://ift.tt/2L531ir
July 07, 2019 at 09:18AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "MDMC Muhammadiyah Turut Berduka atas Wafatnya Sutopo BNPB"
Post a Comment