REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derajat perempuan dalam Islam sangatlah tinggi, meski status perempuan dengan laki-laki memiliki perbedaan, baik itu perbedaan hak maupun tanggung jawab. Lantas, bagaimana peran Muslimah dalam politik? Berikut gambaran singkat mengenai peran perempuan dalam politik di Oman.
Peran Muslimah dan wanita di Oman tak lepas dari perjalanan panjang sejarah diskriminatif gender. Namun saat ini, para wanita Oman mempunyai hak-hak politik sepenuhnya. Bahkan tak sedikit dari mereka yang terlibat dalam aktivitas politik dan sosial masyarakat.
“Bahkan kami sudah pernah punya menteri perempuan,” kata Political, Economic, and Media Advisor Kedutaan Besar Oman Ayman Saeid kepada Republika.co.id, baru-baru ini.
Ayman menjelaskan wanita memiliki hak memilih dan mencalonkan diri dalam pemilu di Oman. Adapun kaum wanita yang memegang jabatan menteri di Kesultanan Oman, didapuk sebagai duta besar di luar negeri.
Dia menjelaskan perempuan oman memiliki kedudukan resmi pada semua tingkatan, termasuk ketika masuk ke dalam militer. Saeid mengklaim hampir separuh dari jumlah pegawai pemerintah adalah perempuan.
Sedangkan dalam sektor swasta, wanita tak hanya berprofesi sebagai karyawan, namun juga telah ada yang menjadi manajer dan pimpinan perusahaan atau sektor industri. Dia menyebut baru-baru ini Kesultanan Oman tengah memberi peluang yang sama kepada wanita dengan gencar.
Hal itu dibuktikan dengan perancangan undang-undang yang memperluas akses wanita kepada sektor perdagangan, tenaga kerja, pelayanan umum, hingga asuransi sosial.
“Undang-undangnya bahkan sedang dirancang supaya perempuan bisa lebih luas merambah sektor-sektor strategis,” ujarnya.
https://ift.tt/35FzW3x
November 29, 2019 at 08:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menengok Peran Muslimah dalam Politik Oman"
Post a Comment