REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Petroleum Association (IPA) mencatat bahwa kedepan masa depan bisnis migas di Indonesia akan besar. Sebab, masih banyak potensi cadangan yang belum digali.
Kepala Divisi Perencanaan Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menjelaskan dari sebanyak 128 cekungan di Indonesia, masih ada 35 cekungan yang perlu dikembangkan dan 73 lainnya yang belum dieksplorasi. SKK Migas menyakini masih adanya potensi cadangan migas yang sangat besar. Kondisi tersebut memberikan harapan bahwa industri hulu migas di Indonesia masih dapat berkembang di masa mendatang.
“Untuk memaksimalkan potensi yang ada tersebut, kita harus melakukan pekerjaan dengan cara yang berbeda atau disebut Business Unusual. Tetapi konteksnya positif. Business unusual itu berarti melakukan pekerjaan yang masif, agresif, dan efisien. Saya yakin hanya anak-anak muda bisa karena perubahan ada di tangan kalian,” ujar Wahyu, Selasa (25/2).
Namun untuk bisa meningkatkan produktifitas ini, perlu adanya inovasi teknologi. Managing Director Schlumberger Indonesia, Devan Raj menilai Inovasi sangat dibutuhkan demi optimalisasi kinerja eksplorasi dan produksi migas nasional. Teknologi juga dapat membantu menemukan lapangan-lapangan baru dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas.
“Di industri migas, digitalisasi tidak bertujuan untuk mengganti peran tenaga kerja. Tetapi, teknologi justru membantu menghasilkan pekerjaan yang cepat, tepat, dan lebih baik,” ujar Devan.
Surveillance & Optimization Engineer Area-1 PT MedcoEnergi Indonesia, Nayesha Shafira menilai peran milenial dalam dunia energi masih sangat penting. Ia menilai sektor energi masih menjadi ladang pekerjaan yang menjanjikan di masa depan.
Nayesha menceritakan bagaimana mengawali semua itu dengan mimpinya saat masih duduk di bangku SMP. Ketika itu, dia bermimpi menjadi petroleum engineer. Namun, perjalanan tidak selalu berjalan mulus dan banyak kendala.
Meskipun begitu, dia selalu berusaha berpikir positif dan terus belajar hingga suatu hari mimpinya pun menjadi kenyataan. Ia berhasil masuk di Medco E&P Indonesia dan bahkan mendapatkan penghargaan kategori Best Milenial Presenter dan Top 3 paper di Medco Awards 2019.
Acara ini merupakan bagian awal dari rangkaian acara pre-event Pameran dan Konvensi ke-44 IPA atau biasa disebut IPA Convex yang pada tahun ini merupakan acara ke-44 dan akan diselenggarakan pada 2–4 September 2020, di Jakarta Convention Center. Diharapkan, kehadiran generasi muda pada industri hulu migas nasional akan terus meningkat sehingga pada akhirnya industri ini dapat mengantarkan bangsa Indonesia mencapai ketahanan energi di masa mendatang.
https://ift.tt/3a2Opsq
February 26, 2020 at 07:47AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IPA: Indonesia Punya Potensi Migas Besar Untuk Masa Depan"
Post a Comment