REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Fitrah manusia cenderung kepada kebaikan dan mencintai kelembutan. Akan tetapi, karena ego, hawa nafsu atau kepentingan sesaat, banyak manusia yang kemudian berubah menjadi orang yang kasar, beringas, dan kejam.
"Padahal, ego, hawa nafsu, dan mengutamakan kepentingan sesaat sama sekali tidak memberikan maslahat," kata Pimpinan Majelis Ta'lim dan Zikir Baitul Muhibbin Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi menyampaikan pesan hikmanya kepada Republika, Rabu (4/12).
Jadi menurutnya, wajar jika manusia yang kasar, beringas, dan kejam tidak akan mendapat ridha dari Allah SWT sebab Allah tidak mencintai kecuali kelembutan.
Rasul Mulia bersabda, kelembutan mendatangkan keberuntungan, sedangkan kekasaran menyebabkan pesimisme. Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi penghuni sebuah rumah, Allah menganugerahi mereka kelemahlembutan.
Sebab jika kelembutan ada dalam sesuatu, ia pasti menghiasinya, sedangkan ketika kekasaran ada dalam sesuatu, ia pasti merusaknya. Dan sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.
"Jadi lemah lembut itu indah Barokallah fiikum," katanya.
https://ift.tt/2LjM4iG
December 04, 2019 at 07:30AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fitrah Manusia Mencintai Kebaikan"
Post a Comment