REPUBLIKA.CO.ID, GENEVA -- Badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyediakan 240.000 ton bantuan makanan untuk dikirim ke 4,1 juta orang di Zimbabwe, Selasa (2/12). Negara tersebut sedang berhadapan dengan kekurangan pangan yang diperburuk oleh inflasi.
"Kami sangat prihatin karena situasinya terus memburuk," kata direktur negara Program Pangan Dunia Eddie Rowe.
Negara yang pernah menjadi lumbung Afrika, mengalami krisis ekonomi terburuk dalam satu dekade. Zimbabwe mengalami lonjakan inflasi, kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan listrik.
"Kami percaya jika kami tidak menjangkau dan membantu orang-orang ini maka situasinya akan meledak menjadi krisis besar," kata Rowe menyatakan bantuan tersebut akan untuk Januari hingga Juni.
Sebelum ini, PBB telah mengirim utusan untuk melihat masalah kekurangan makanan. Pelapor khusus PBB tentang hak atas pangan Hilal Elver mengatakan situasi keamanan pangan berpotensi memburuk pada akhir tahun.
"Kerawanan pangan dan konflik tanah meningkatkan risiko kerusuhan sipil dan rasa tidak aman," Elver berkata dalam laporan setelah dari Afrika Selatan sejak 18-28 November, dikutip dari Aljazirah.
Elver menyatakan mekanisme peringatan dini untuk memantau hak-hak ekonomi dan sosial warga harus diberlakukan untuk mencegah penderitaan lebih lanjut. Pemerintah dan komunitas internasional harus bersama-sama mengakhiri krisis yang berputar-putar sebelum berubah menjadi kerusuhan sosial.
"Komunitas internasional harus meningkatkan bantuan kemanusiaan dan menyediakan sebagian besar sumber daya yang dibutuhkan untuk menghilangkan kelaparan dan kekurangan gizi pada saat darurat pangan," ujar Elver.
https://ift.tt/2OJ9RuC
December 04, 2019 at 07:36AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PBB Salurkan 240 Ribu Ton Makanan untuk Zimbabwe"
Post a Comment