REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah ledakan terjadi di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakara Pusat, pada Selasa (3/12) pagi. Dua anggota TNI yang tengah beraktivitas dalam kawasan itu mengalami luka berat dan ringan.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono memastikan, ledakan berasal dari granat asap yang biasa digunakan anggota Polri. Namun, asal granat tersebut masih diselidiki. "Granat asap itu kan bisa dimiliki oleh anggota-anggota kita, seperti pasukan dalmas (pengendalian massa) dan lain sebagainya. Mungkin bisa tertinggal atau sebagainya. Kami belum tahu ini asalnya dari mana, kami akan dalami," kata Gatot dalam paparan kasus tersebut di Monas, Selasa (3/12).
Gatot mengatakan, ledakan terjadi pada pukul 07.20 WIB di halaman taman Monas bagian utara, seberang gedung Kementerian Dalam Negeri. Awalnya, dua anggota Garnisun TNI, Serka Fajar dan Praka Gunawan, berkeliling lari pagi di dalam area Taman Monas. “Setelah itu terdengar ada ledakan dari kawasan tempat mereka berlari,” ujar Gatot.
Keduanya mengalami luka-luka di bagian tangan kanan dan kiri, kemudian di bagian paha. Sesaat setelah ledakan, dua prjurit itu terlihat masih sadar.
Bahkan, Praka Gunawan sempat memegang granat asap tersebut. "Sementara, kita masih menunggu keterangan korban,” kata dia. Pihaknya juga akan mencari informasi dari sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian, baik saksi yang mendengar maupun mengetahui secara langsung peristiwa itu.
Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono mengakui, anggotanya setiap hari Selasa biasa berolahraga di Monas. Dia pun memerinci keadaan kedua anak buahnya. Serka Fajar mengalami luka di tangan kiri.
"Kemungkinan tangan kirinya agak parah karena pada saat memegang granat asap menggunakan tangan kiri. Kondisi sekarang sadar," kata Eko. Sementara, Praka Gunawan mengalami luka ringan di bagian paha.
Saat kejadian, kata Eko, Gunawan sempat meminta tolong kepada rekan-rekannya yang juga berada di sekitar lokasi kejadian. Keduanya kini tengah menjalani perawatan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. "Masih dirawat, proses penyembuhan," ungkap Eko.
Usai ledakan, polisi langsung menyisir sekitar lokasi kejadian dan keseluruhan area Monas. Hingga Selasa sore, tidak ditemukan bahan peledak lain selain serpihan ledakan granat tersebut.
Oleh karena itu, Irjen Gatot menekankan tidak ada indikasi bentuk teror terkait ledakan tersebut. "Ini kan hanya granat asap. Kami akan lakukan penyelidikan mendalam, khususnya mengapa ada barang (granat) itu," kata Gatot.
Ia pun meminta masyarakat agar tidak membesar-besarkan peristiwa itu. Gatot juga menegaskan, tidak ada peningkatan pengamanan di sekitar Istana Negara.
"Enggak (ada peningkatan pengamanan). Granat asap kan bisa dimiliki tim kita, mungkin saja tertinggal," Gatot kembali menegaskan. Polisi pun sudah membuka garis polisi yang sempat terpasang di sekitar lokasi ledakan.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, memastikan aktivitas di istana tidak terganggu. Namun, Presiden Jokowi meminta agar kasus ledakan tersebut bisa diusut secara tuntas. "Pak Jokowi pesan, apa pun yang melandasi kejadian tersebut, siapa pun pelakunya, harus ditindak tegas," ujar Fadjroel.
Aktivitas normal
Pada Selasa siang, area Monas kembali dibuka untuk umum. Hal itu setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajaran UPT Monas ikut melakukan prosedur berlapis, yaitu menyisir kembali area Monas. "Saya instruksikan kepada kepala UPT Monas untuk melakukan semacam penyisiran di seluruh kawasan Monas oleh petugas kita sendiri," ujar Anies.
Anies memastikan Jakarta tetap aman. Ia menilai ledakan itu lebih pada sebuah insiden, bukan sebuah serangan. "Jadi, polisi dan TNI yang bisa menjelaskan itu karena prosedurnya ada di sana. Kami pada pengelolaan kawasannya. Meskipun begitu, kita tetap lakukan review untuk melakukan pengecekan," ujar Anies.
Menjelang pukul 12.00 WIB, para pengunjung terlihat beraktivias seperti biasa di Monas. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Wisata Monas Mohammad Isa Sanuri mengatakan, Monas hari ini mulai dibuka pada pukul 10.30. "Alhamdulillah, pengunjung Monas sampai pukul 12.00 WIB sudah cukup ramai," kata dia.
Salah seorang pengunjung Monas asal Duren Sawit, Jakarta Timur, Agus Herlambang, menuturkan, dirinya sengaja datang ke Monas bersama istri dan anaknya untuk berwisata. Dia tidak merasa khawatir oleh kejadian pada Selasa pagi.
"Kami memang sudah merencanakan untuk berwisata ke Monas hari ini. Senang bisa mengajak keluarga. Saya berharap semua bisa menjaga suasana aman dan nyaman di Ibu Kota, terutama di kawasan Monas ini," kata dia. n flori sidebang/amri amrullah/intan pratiwi, ed: ilham tirta
https://ift.tt/2YcEbB2
December 04, 2019 at 08:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemilik Granat Asap yang Meledak di Monas Masih Misteri"
Post a Comment