
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan protap kesehatan atas meninggalnya salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor pelayanan Kecamatan Tandes. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19. Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, untuk sementara waktu seluruh pegawai di kantor pelayanan Kecamatan Tandes bekerja dari rumah (WFH).
"Jadi mereka bekerja dari rumah. Karena memang ada salah satu dari karyawan Kecamatan Tandes yang meninggal dunia," kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Rabu (15/4).
Fikser menjelaskan, sebelumnya, ASN yang meninggal dunia itu memang mengalami sakit. Namun, belum bisa dipastikan apakh petugas yang meninggal tersebut karena serangan Covid-19 atau bukan. Karena, kata dia, hasil tes swab hingga saat ini belum ke luar.
Jika hasil tes swab negatif, lanjut Fikser, maka proses pelayanan di kantor kecamatan tersebut kembali normal. Akan tetapi, jika hasilnya berbeda, maka ke depan akan dilakukan isolasi mandiri sekaligus melakukan pengecekan seperti rapid test kepada para karyawan.
"Kita intinya mengantisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Fikser.
Fikser juga menyatakan, bagi warga yang ingin mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan bisa melalui KLAMPID (https://ift.tt/2Qi9uYn). Sedangkan untuk proses perizinan, bisa melalui Surabaya Single Window (SSW) di laman https://ift.tt/3b7OOu4.
"Artinya proses pelayanan kita harapkan tidak terganggu. Untuk ke depan akan kita informasikan kembali ke warga," kata Fikser.
https://ift.tt/3cmXa1y
April 16, 2020 at 07:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Petugas Kecamatan Meninggal, Pelayanan Dilakukan dari Rumah"
Post a Comment