REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi dilaporkan mengeluarkan satu kali awan panas dari letusan setinggi 3.000 meter pada Senin (14/10) sore. Hal itu disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Letusan gunung tersebut terekam seismogram pada Senin (14/10) pukul 16.13 WIB dengan durasi 270 detik dan amplitudo 75 milimeter.
“Terpantau kolom setinggi maksimal lebih kurang 3.000 meter dari puncak. Angin bertiup ke arah barat daya,” tulis BPPTKG melalui akun Twitter-nya, Senin.
BPPTKG merekomendasikan jarak bahaya tiga kilometer dari titik puncak gunung di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu. Di luar radius area tersebut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Bagaimanapun, warga di sekitar Gunung Merapi tetap diimbau mengantisipasi gangguan pernapasan dan jarak pandang akibat sebaran abu vulkanik.
Getaran akibat letusan Gunung Merapi pada Senin (14/10) sore diketahui mengejutkan sejumlah warga Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Mereka sempat panik keluar rumah masing-masing setelah mendengar gemuruh yang berasal dari puncak Gunung Merapi.
Sejumlah warga di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, mengaku mendengar suara dentuman sebanyak dua kali sekitar pukul 16.33 WIB. Status Gunung Merapi hingga kini masih waspada. Kepala Desa Jrakah Tumar mengatakan, beberapa warga setempat juga mengaku melihat adanya kepulan asap putih yang membumbung ke arah atas puncak gunung tersebut.
“Asap dari puncak Merapi itu meluncur ke atas sekitar 30 menit setelah dua kali mengeluarkan suara gemuruh,” ujar Tumar, Senin (14/10) petang.
Dia mengatakan, situasi warga Desa Jrakah hingga saat ini masih aman. Sebab, sebaran asap yang keluar dari puncak Gunung Merapi mengarah ke Sleman, DIY. Bagaimanapun, dia meminta masyarakat setempat untuk tetap waspada dan mengikuti setiap arahan dari aparat terkait.
“Saya melihat kepulan asap dari puncak Merapi kembali bersih atau menghilang setelah sekitar 40 menit kemudian dan kondisi kembali normal,” kata Tumar.
Warga Desa Jrakah lainnya, Perni (33 tahun), mengaku mendengar suara dentuman sebanyak dua kali dari arah Gunung Merapi. Saat berada di luar rumah, dia mengatakan, tampak asap tebal muncul di atas puncak gunung tersebut. Perni mengaku lega setelah menyadari, asap tersebut perlahan-lahan bergerak menjauhi arah Boyolali.
Sebelumnya, Gunung Merapi juga sempat meletuskan awan panas pada Ahad (22/9) lalu dengan tinggi kolom sekitar 800 meter. Awan panas letusan itu memiliki amplitudo 70 mm dan berdurasi 125 detik. Jarak luncuran pada hari itu diperkirakan sejauh 1.200 meter. n antara ed: hasanul rizqa
https://ift.tt/2BdykRm
October 15, 2019 at 08:29AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Setinggi 3 Km"
Post a Comment