REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform perdagangan daring, Bukalapak, memastikan tidak akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Pasalnya, penawaran umum perdana saham (IPO) saat ini bukan pilihan utama dalam menghimpun pendanaan.
"Kita punya opsi A-B-C, artinya kita memilih. IPO itu masuk dalam opsi ini," kata Co-Founder dan Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid, di Jakarta, Kamis (30/1).
Meski demikian, lanjut Fajrin, Bukalapak masih tetap akan mempertimbangkan untuk masuk ke pasar modal. Bahkan jika memang memungkinkan, akhir tahun ini bisa melangsungkan IPO.
"Apakah akhir tahun kita memutuskan akan IPO? Bisa saja, tapi itu belum diputuskan sekarang. IPO sendiri butuh waktu 6-12 bulan," tutur Fajrin.
Fajrin mengaku perusahaan tahun ini lebih fokus meningkatkan ekosistem, baik secara daring maupun luring. Peningkatan ekosistem ini memungkinkan pengguna dapat membeli barang secara daring dan pembayaran via luring. Begitupun sebaliknya.
Selain itu, Bukalapak juga sedang mengembangkan layanan video on demand yang memungkinkan pengguna menyaksikan konten baik secara gratis maupun berbayar. Menurut Fajrin, Bukalapak mulai merintis layanan ini lantaran menilik potensi yang cukup besar ke depannya.
"Ini potensial, tapi kami tetap perlu melakukan eksperimen," tutur Fajrin.
https://ift.tt/2UdBG1o
January 31, 2020 at 10:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukalapak Pastikan tidak IPO Tahun Ini"
Post a Comment