Search

Virus Corona Nempel di Paket Barang dari China Nggak Ya?

Banyak orang bertanya-tanya apakah paket barang dari China turut membawa corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China merupakan salah satu negara yang terkenal sebagai importir barang-barang ke banyak negara. Namun, setelah wabah penyakit akibat virus corona jenis baru merebak, banyak orang jadi bertanya-tanya, "Apakah barang-barang impor dari China menimbulkan risiko kesehatan?".

Dilansir Fox News, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melalui laman resminya menjelaskan bahwa virus corona paling umum menyebar melalui udara. Penyebaran terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, seperti misalnya berjabatan tangan, juga bisa membuat orang terjangkit.

Selain itu, penularan juga dapat terjadi dengan mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang dipakai memegang benda atau permukaan yang telah terpapar virus corona. Lalu, bagaimana dengan paket barang yang dikirim dari China?

Para ahli mengatakan, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Virus tidak mungkin selamat saat menempuh perjalanan panjang dari China hingga ke pintu depan rumah pemesan barang.

“Virus yang menempel di barang yang mereka pesan tidak akan bertahan dalam perjalanan seperti itu,” kata Patricia A Stinchfield, Wakil Presiden National Foundation for Infectious Diseases (NFID), kepada Fox News melalui surel.

Menurut Stinchfield, virus corona hanya bertahan pada objek di luar tubuh dalam beberapa menit hingga satu jam atau lebih. Di luar inangnya, virus tak akan mampu hidup berhari-hari hingga barang tiba ke seluruh dunia.

Mengutip perkiraan perusahaan jasa ekspedisi UPS dan FedEx, sebuah paket dari China membutuhkan setidaknya tiga hari untuk tiba di Kalifornia dengan The Denver Post. Menurut sebuah studi 2003 University of Minnesota, meskipun para ilmuwan masih bekerja untuk memahami virus baru, jika dikaitkan dengan virus SARS yang sejenis dengan corona jenis baru ini, virus hanya dapat hidup di permukaan selama sekitar dua hari.

William Schaffner, direktur medis NFID, menyangkal pernyataan Stinchfield. Ia mencatat bahwa menyentuh permukaan yang terinfeksi virus dapat menjadi cara untuk menularkannya. Namun, penyebaran melalui cara ini lebih kecil insidennya jika dibandingkan dengan transmisi pernapasan.

Meskipun pejabat kesehatan AS telah menyatakan bahwa risiko kepada publik rendah, masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga diri tetap sehat. Schaffner dan Stinchfield menyarankan agar orang mencuci tangan sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut untuk mencegah penularan virus secara umum.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2OiwoOg

February 01, 2020 at 11:28AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Virus Corona Nempel di Paket Barang dari China Nggak Ya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.