Harga Minyak Dunia Anjlok, Peluang Impor LNG Makin Terbuka

Penurunan harga minyak juga turut menurunkan harga gas alam cair (LNG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turunnya harga minyak dunia juga turut menarik penurunan harga gas. Hal ini membuat harga gas alam cair (LNG) akan semakin murah jika kondisi anjloknya harga minyak berlangsung lama.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai penurunan harga minyak juga turut menurunkan harga gas alam cair. Dengan kondisi ini ekspor LNG dalam negeri yang selama ini menjadi backbone ekspor akan terdampak.

"Dampak lain saya kira adalah harga gas juga akan mengalami penurunan termasuk harga gas LNG. Apalagi dengan kondisi ekonomi dunia saat ini yang lemah,ekspor kita juga akan menurun," ujar Mamit, Senin (9/3).

Ia khawatir dengan turunnya harga LNG maka peluang impor LNG akan semakin terbuka. Karena jika dibandingkan beli LNG dalam negeri, dengan kondisi harga minyak dunia anjlok maka harga LNG di pasar juga akan murah.

"Dengan turunnya harga gas kemungkinan dibukannya kran impor oleh pemerintah karena keluhan industri sangat besar. PGN saya kira yang akan pusing karena inpor LNG ini di buka. Mereka akan semakin tertekan," ujar Mamit.

Ia menilai pemerintah perlu melakukan mitigasi untuk mengantisipasi anjloknya harga minyak dunia. Ia menilai pemerintah perlu menyiapkan langkah strategis untuk merespon kondisi ini.

"Antisipasi saya kira dengan menggunakan gas dalam negeri dimana pemerintah harus bisa mengurangi jatah penerimaan seperti yang di wacanakan pak Jokowi," ujar Mamit.

Apalagi, kata Mamit jika kondisi ini berlangsung lama. Maka akan berdampak pada semua sektor energi. "Iya,akan terasa jika paling tidak kondisi ini berlangsung 6 bulan - 1 tahun. Karena pasti akan langsung terdampak," ujar Mamit.

Selain LNG, turunnya harga minyak dunia kata Mamit juga akan mempengaruhi penggunaan EBT di sektor energi primer. Ia menjelaskan kondisi minyak yang murah saat ini maka akan menggerus opsi EBT yang ongkos produksinya masih mahal.

"Dampak lain yang saya khawatirkan adalah dengan murahnya harga minyak,EBT akan semakin terganggu. Karena pemerintah melihat lebih menguntungkan jika membeli energi fossil. EBT akan semakin tertinggal," ujar Mamit.

Let's block ads! (Why?)