Sulteng Berharap PON XX Papua Ditunda

Ini karena pandemi covid-19 yang sangat berdampak terhadap semua sektor di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) selaku salah satu peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang dijadwalkan berlangsung di Papua pada Oktober 2020 berharap even tempat tahun sekali itu ditunda. Ini karena pandemi covid-19 yang sangat berdampak terhadap semua sektor di Tanah Air.

"Sampai hari ini belum ada kebijakan yang dikeluarkan oleh KONI Pusat, PB PON, maupun pemerintah daerah tempat pelaksanaan PON di Papua mengenai pelaksanaan event itu, apakah tetap jadi dilaksanakan atau tidak," kata Kepala Sekretariat KONI Sulteng Edison Ardiles, Selasa (31/3).

Edison mengatakan, dalam kondisi seperti sekarang ini, semua paham tidak mungkin PON dilaksanakan. Karena itu, kata dia, seyogianya PB PON dan KONI Pusat serta pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengambil kebijakan untuk menunda PON XX.

Masalahnya, lanjut Edison, pandemi covid-19 belum bisa diprediksi sampai kapan wabah yang telah membunuh ribuan manusia di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, itu berakhir. Meski pemerintah pusat dan daerah terus berupaya memerangi wabah virus covid-19 dengan berbagai langkah, termasuk melarang masyarakat untuk berkumpul dan menutup pintu-pintu masuk dan keluar guna memutuskan penyebaran virus tersebut. Namun, jika dilihat dari kondisi yang ada sekarang ini akan sangat sulit diprediksi sampai kapan wabah ini bisa menghilang.

Pemerintah dan semua pihak terkait dalam pelaksanaan PON secepatnya mengambil kebijakan agar semua daerah sudah bisa mempersiapkan diri. Namun daerah saat ini konsentrasi penuh terhadap pemberantasan virus covid-19. "Demikian juga para atlet yang sudah dinyatakan lolos ke PON bisa merasa lega jika sudah mengetahui bahwa PON ditunda atau tidak," jelas Edison.

Sulteng di PON XX Papua telah meloloskan sebanyak 22 cabang olahraga dengan jumlah atlet 94 orang. Pada PON XX, Sulteng bertekad mengubah peringkat dari papan bawah ke posisi yang lebih bagus.

Let's block ads! (Why?)