Seorang anak yang menderita sesak nafas akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Foto: ANTARA/FB Anggoro
EMBED SHARE
Upaya mengurangi peradangan yang muncul karena iritasi terpapar asap.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto menyatakan pertolongan pertama bagi korban terpapar kabut asap yakni dengan deteksi dini. Menurutnya, jika korban kabut asap sudah timbul gejala batuk-batuk, sesak nafas, dan batuk berdahak tentunya harus segera dibawa ke dokter.
Agus mengatakan, pertolongan pertama yang bisa diberikan adalah dengan obat dari dokter. Sebab, hal itu mengurangi peradangan yang muncul karena iritasi. Namun, jika korban sudah mengalami sesak nafas bisa mencari udara yang segar atau mencari rumah singgah yang tidak terkena kabut asap.
Ia menambahkan untuk korban kabut asap yang sudah mengalami asma, pertolongan pertamanya dengan memberikan obat yang bisa melegakan saluran pernafasan.
Berikut video lengkapnya.
Videografer | Havid Al Vizki
Video Editor | Fian Firatmaja
Dapatkan Update Berita Republika
BERITA LAINNYA
Upaya mengurangi peradangan yang muncul karena iritasi terpapar asap.
Petrokimia Gresik meningkatkan ketersedian stok pupuk bersubsidi tiga hingga empat ka
Tokoh adat dan pemda setempat mulai berupaya menormalisasi situasi di Wamena.
Dhandy ditangkap Kamis malam dan sudah dizinkan pulang Jumat pagi ini.
Dua suara untuk Salah dinyatakan tidak sah.
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2mZZmIb
September 27, 2019 at 07:25AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertolongan Pertama untuk Korban Terpapar Kabut Asap"
Post a Comment