REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak global ditutup secara signifikan lebih rendah pada perdagangan Senin (30/9) atau Selasa (1/10) pagi WIB. Jatuhnya harga minyak global dipicu laporan bahwa Arab Saudi telah membuat kemajuan dalam memulihkan kapasitas produksi minyaknya.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 1,84 dolar AS menjadi menetap pada 54,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November, turun 1,13 dolar AS menjadi ditutup pada 60,78 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange .
"Saudi Aramco pekan lalu mengembalikan kapasitas penuh ke tingkat sebelum serangan terhadap fasilitas minyaknya," kata Ibrahim Al-Buainain, kepala eksekutif dari unit perdagangannya, pada Senin (30/9), menurut laporan Reuters.
Pada 14 September, serangan pesawat tak berawak merusak fasilitas pengolahan minyak Saudi Aramco Abqaiq dan ladang minyak Khurais di Arab Saudi bagian timur, mengakibatkan gangguan besar-besaran terhadap kapasitas produksi minyak mentah di wilayah tersebut.
Harga minyak juga terbebani oleh penguatan dolar AS. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,28 persen menjadi 99,3795 pada akhir perdagangan.
Selain itu, harga minyak masih tertekan oleh beberapa perdagangan spekulatif, para pakar mencatat.
"Investor keuangan spekulatif (lebih lanjut) mengurangi posisi net long mereka di Brent dan WTI dalam minggu pelaporan terakhir, sehingga berkontribusi terhadap penurunan harga minyak," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research mengatakan dalam sebuah catatan.
https://ift.tt/2nX6LIK
October 01, 2019 at 07:26AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Dunia Turun Setelah Saudi Memulihkan Produksi"
Post a Comment