REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) ingin mengkaji penggunaan teknologi untuk meminimalisir kasus pelecehan terhadap perempuan. Dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (3/9), Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana bahkan berharap pemanfaatan teknologi bisa menjadi solusi.
Yana mengatakan, Pemkot Bandung terinspirasi dengan situs She's a Crowd yang dibuat pemenang Kompetisi Datathon Australia, Zoe Condliffe, saat berkunjung ke Bandung belum lama ini. Condliffe membuat agar kaum perempuan bisa bercerita tentang peristiwa yang dialaminya melalui situs tersebut.
"Ini perlu diterapkan karena demi keselamatan masyarakat khususnya wanita. Kita coba dikaji. Mungkin untuk keselamatan di jalan, kita juga akan perbanyak CCTV dan penerangan jalan," kata Yana.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangun, Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, She’s a Crowd berkesinambungan dengan aplikasi Ur-Scape yang dimiliki oleh Pemkot Bandung.
Aplikasi bersifat “open source” ini merupakan peranti pendukung perencanaan ruang yang berbasis data spasial. Melalui aplikasi ini, Kota Bandung kini punya data integratif tentang tata ruang.
"Mudah-mudahan jika ini berguna dan bisa diterapkan. Saya bangga jika bisa bekerja sama," tuturnya.
https://ift.tt/32nh3k2
September 03, 2019 at 07:25AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bandung Kaji Aplikasi Guna Tekan Kasus Pelecehan Perempuan"
Post a Comment